Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

STIP Farming Dipercaya Menjadi Tempat Uji Kompetensi Peternakan

Semarang-kopertis6.or.id – LSP-PI dan BNSP pusat telah memberikan kepercayaan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian  (STIP) Farming Semarang sebagai tempat uji kompetensi peternakan.

“Program ini sudah berjalan dua kali. Kerjasama antara LSP-PI maupun BNSP dengan STIP Farming Semarang untuk sementara ini kita sepakati selama tiga tahun. Jika program ini berjalan baik, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perpanjangan kerjasama.”

Pernyataan ini dilontarkan Ketua STIP Farming Semarang, Dr. R. Pramono, M.Si ketika dihubungi usai mewisuda lulusan institusinya yang berlangsung di Patra Hotel, Kamis, 22 Desember 2016.

Menurut Pramono, program ini penting mengingat institusinya telah turut serta dalam mempersiapkan sumber daya manusia dalam menyongsong MEA.

Tampak hadir dalam acara tersebut dari Kopertis VI, Sumarno, M.Si mewakili Koordinator Kopertis VI, Prof. DYP. Sugiharto.

Ketika membacakan sambutan Koordinator, Sumarno menyampaikan, sektor ketahanan pangan oleh pemerintah saat ini mendapatkan perhatian serius untuk mendapatkan penanganan yang optimal, guna dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat tanpa harus mendatangkan dari luar negeri (import).

“Untuk mengembalikan predikat negeri ini sebagai negara agraris terbentur oleh beragam kendala  yang mengemuka saat ini, misalnya seperti menurunnya minat generasi muda terhadap bidang pertanian, bergesernya fungsi lahan untuk kebutuhan industri dan perumahan, serta kurangnya penggiat terhadap riset yang terkait dengan pertanian, sehingga inovasi-inovasi di bidang ini terkesan lamban.” paparnya

Relevan dengan hal ini, lanjut Koordinator, saya harapkan kepada STIP Farming Semarang sebagai penyelenggara bidang ilmu pertanian memiliki kepedulian melalui kontribusi nyata.

“Semoga institusi STIP Farming dalam akselerasinya mampu  menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar memiliki kompetensi keilmuan yang dapat dihandalkan melalui lulusannya, serta berperan aktif melakukan berbagai riset, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa.” . 

Ia menambahkan, dengan membiasakan diri mengaplikasikan budaya riset yang dilandasi inovasi, tidak menutup kemungkinan institusi ini dapat menghasilkan penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, sehingga dapat berpotensi untuk dipatenkan. “Melalui terobosan seperti ini, STIP Farming Semarang berpeluang memiliki keunggulan yang muaranya adalah dimilikinya daya jual dan eksistensi.” tandas Prof. DYP

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan