Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Menpora Beri Kuliah Umum di Unwahas

Semarang-kopertis6.or.id – Kehadiran Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora),  H. Imam Nahrawi di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) pada Sabtu, 2 April 2016 mendapat sambutan hangat dari kalangan civitas akademika institusi setempat maupun yayasan.

Plt. Rektor Unwahas, Dr. H. Noor Achmad, MA dalam penyambutannya menyampaikan terkait dengan beberapa prestasi yang pernah diraih mahasiswannya di tingkat nasional.

“Di bidang olah raga kami kaya dengan prestasi, namun kami belum memiki fasilitas lapangan. Sebagai penyelenggara progdi  Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi kepemilikan fasiltas lapangan olah raga penting, karena kami baru hanya memiliki fasilitas tempat untuk Bulutangkis dan Tenis Meja. Dengan kehadiran Bapak (Menpora-red), semoga ada bantuan pendanaan untuk itu.” harapnya.

Senada apa yang disampaikan rektor tersebut, Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang, H. Soewanto, MM juga menyampaikan keinginan adanya bantuan fasilitas lapangan olah raga.

“Jika Pak Menteri punya keinginan beramal, sebagian anggaran di Menpora bisa disisihkan untuk  itu.” pinta Soewanto yang disampaikan dalam bentuk pantun. 

Menpora dalam  kuliah umum menyampaikan kesiapan  untuk memberikan  dorongan kepada mahasiswa yang berkeinginan berprestasi di tingkat dunia. Pada aspek yang lain, Imam Nahrawi juga menyampaikan keinginan mengadopsi sistem pendidikan di pesantren.

“Saya berkeinginan dapat memadukan pendidikan yang ada di  pesantren dengan model pendidikan modern. Dari perpaduan tersebut kita harapkan  muaranya adalah menjunjung tinggi sportivitas.” kata Menpora.

Kepada mahasiswa Unwahas, Menpora menyampaikan hasil survey dari HIPMI terkait dengan cita-cita pemuda di tanah air,  pada umumnya mereka berkeinginan menjadi pegawai. “80 persen pemuda di Indonesia yang berusia 18-35 tahun memilih menjadi karyawan atau PNS, sementara sisanya memilih menjadi pemimpin partai dan pengusaha.” terangnya

Nahrowi pada kesempatan tersebut mengajak mahasiswa untuk merubah pola pikir, dari yang semula berkeiginan menjadi karyawan atau PNS menjadi bos. “Ayo kita menjadi bos, jangan puas hanya menjadi karyawan.” tegasnya memberikan semangat.

Sedangkan terkait mengenai  persepakbolaan di tanah air, Menpora berharap aktivitas yang satu ini dapat menjadi alat pemersatu bangsa. “Sepak bola seharusnya menjadi hiburan yang menyenangkan. Ironisnya, sepak bola di tanah air justru penuh akan permasalahan, seperti keonaran, suap, keterlambatan gaji pemain dll.” 

COMMUNITY

Materi Pelatihan