Pati–kopertis6.or.id - Universitas Muria Kudus (UMK) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dan Suara Merdeka (SM), baru-baru ini menggelar diskusi terbatas bertajuk ‘’Njagong Bareng Padonan Khas Pati’’ di Pendapa Kemiri.

Acara diikuti sekitar 80 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat teras Pemkab Pati, pimpinan UMK, para jurnalis di Pemkab Pati, mahasiswa, seniman, dan juga komunitas dari masyarakat Samin.

Nampak hadir di tengah-tengah acara, antara lain Bupati Pati H. Haryanto, SH. MM. M.Si. beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), Amir Machmud NS. (Pemimpin Redaksi Suara Merdeka), Dr. A. Hilal Madjdi M.Pd. (Wakil Rektor I), dan Drs. Muh Syafei M.Pd. (Wakil Rektor IV).

Bupati Haryanto menyambut baik gagasan membuat kegiatan yang diprakarsasi oleh UMK dan Suara Merdeka. ‘’Saya berterima kasih atas perhatian UMK dan Suara Merdeka yang memprakarsai forum ini. Semoga tidak berhenti di sini, tetapi ada tindak lanjut program positif dalam rangka nguri-uri bahasa tutur khas Pati,’’ ujarnya.

Amir Machmud NS. pada kesempatan itu memaparkan, agar anak muda Pati tidak canggung apalagi malu menggunakan bahasa khas Pati sebagai bahasa komunikasi mereka. ‘’Jangan ragu menggunakan bahasa Pati. Saya dalam setiap kesempatan, selalu menggunakan bahasa tutur khas Pati meski tidak murni atau ada campurannya,’’ katanya.

Menurut Pemimpin Redaksi Suara Merdeka itu, memang diperlukan pemikiran bagaimana menumbuhkan kebanggaan anak-anak muda Pati agar tidak malu bertutur dengan bahasa khas daerahnya.

‘’Namun belakangan, saya melihat ada upaya-upaya menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa tutur khas Pati, seperti melalui kreasi kaos dengan simbol-simbol ungkapan khas Pati,’’ paparnya. ‘’Bahasa tutur khas Pati adalah kearifan lokal yang memiliki keunikan, sehingga patut dilestarikan,’’ lanjutnya.