Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Penyelenggara Pendidikan Perlu Melihat Kompetensi

Kudus – Akademi Kebidanan (Akbid) Mardi Rahayu  menggelar wisuda VII, serta sekaligus pengambilan sumpah profesi sebagai Ahli Madya Kebidanan. Acara yang berlangsung di Gedung Majesty Palace Hotel Gryptha tersebut, diikuti sebanyak 31 wisudawan.

            Dalam laporannya, Direktur Akbid Mardi Rahayu menyampaikan, penyelenggaraan pendidikan perlu melihat area kompetensi di Indonesia, serta pelaksanaan UAP Institusi Jateng dengan mengacu pada ketentuan Forum Komunikasi Institusi Kebidanan Propinsi Jateng, yaitu UAP dengan metode OSCE dan PBT.

            Ketua Yayasan Bina Pelayanan Masehi, S. Budi Karunia, ST dalam sambutanya mengatakan, bahwa keberhasilan yang diraih wisudawati diharapkan dapat menjadi modal untuk melanjutkan perjuangan berikutnya.

            Pengambilan sumpah dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jateng, yang dalam hal ini diwakili Mulyo Prasedyo, M.Kes selaku Kepala Balai Kesehatan Masyarakat Pati.

            Kepada wisudawati Dia berpesan, sebagai bidan perlu bekerja keras bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain untuk menurunkan AKI, AKB, AKaBa, Balita Gizi Buruk dan Incidence Rate DBD, Case Detection TB, Cure Rat TB, Pengawasan Penyakit Jiwa, sehingga target MDG’s 2015 dapat tercapai”.

            Mulyo menambahkan, lulusan Akbid Mardi Rahayu harus mengembangkan jiwa enterpreunership guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

            Sebagai upaya meningkatkan pendayagunaan lulusan, institusi ini telah melakukan kerjasama dengan rumah sakit (RS) maupun bidan praktek mandiri dalam hal rekruitmen lulusan, sehingga pada tahun ini telah terserap sebelum dinyatakan lulus di RS Borromeus Bandung.

            Bupati Kudus, H. Musthofa  dalam sambutan tertulisnya memaparkan, bidan sebagai ujung tombak dan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam pelayanan ibu melahirkan. Untuk itu, bidan harus tahu seluk beluk kesehatan ibu dan anak secara mendetail dan menyeluruh. Sehingga dalam hal ini diperlukan komitmen dan dedikasi yang tinggi untuk mengabdi sebagai bidan sejak awal diteguhkan secara kontinyu. 

            Wisudawan terbaik dengan predikat cumlaude diraih Heni Kurniawati (IPK 3.80), Maria Christiana (IPK 3.77), Yohana Susilowati (IPK 3.65).

COMMUNITY

Materi Pelatihan