Solo-lldikti6.ristekdikti.go.id – Semenjak pemerintah menghilangkan dikotomi antara PTN dan PTS,  perguruan tinggi memperoleh perlakuan yang sama. Begitu pula untuk lulusannya, dimana dunia kerja tidak lagi melihat lulusan dari perguruan tinggi negeri atau swasta, lebih pada mempertimbangkan pada kompetensi yang dimiliki masing-masing personal lulusan.

“Lulus dari PTS tidak perlu rendah diri, karena kalian memiliki peluang yang sama untuk berkompetisi dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. Untuk itu, milikilah kompetensi unggul serta penguasaan berbahasa asing  setidaknya bahasa Inggris, agar daya saing yang dimiliki mampu memenangkan kompetisi.”    

Ungkapan ini disampaikan Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng Prof. DYP. Sugiharto saat hadir di acara wisuda Stikes Kusuma Husada yang berlangsung di Graha Sabba, Rabu 20 Maret 2019.

Sementara itu, KH. Setiawan, S.Kep.Ns.M.Kep saat mewakili Ketua Stikes Kusuma Husada dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa dan profesi ners yang hari ini diwisuda maupun diambil sumpahnya merupakan sumbangsih di dunia keperawatan untuk lingkungan kesehatan umum serta instansi. “Indonesia masih butuh lulusan keperawatan yang terampil, begitu pula di luar negeri.” ungkapnya

Wisuda Sarjana Keperawatan ke-19 dan Profesi Ners ke-8  Stikes Kusuma Husada kali ini diikuti 201 lulusan. Tampak hadir dari Dinas Kesehatan Propinsi Jateng, PPNI Surakarta, Yayasan Stikes Kusuma Husada dan orang tua/wali wisudawan. Wisudawan terbaik yang mendapatkan penghargaan dan memperoleh tali asih adalah Reshita Qomarullah, S.Kep, Iis Ika Wulandari, S,Kep dan Mukhamad Bahtiar Rifai. Sedangkan profesi ners terbaik diraih NN. Maria Ermelinda Mite Tay, S.Kep, Ns. Anggraeny Septiany Fais.S.Kep, dan Titik Lestari, S.Kep.