Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Sikap Dewasa Diperlukan Generasi Millenial Dalam Pemanfaatan Piranti Digital

Semarang-lldikti6.ristekdikti.go.id – Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai alat pemersatu, serta idiologi Pancasila merupakan idiologi yang tumbuh dari kesadaran kita. Idiologi Pancasila tersebut tidak dibuat akan tetapi digali, oleh sebab itu tidak pernah dapat tergantikan.

“Kita telah hidup bersatu, karena memiliki tujuan yang sama mempertahankan Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagai sikap dasar. Kenapa Pancasila menyebabkan kita tumbuh dengan baik, karena di dalam Pancasila inilah kita bersatu.”

Pernyataan ini disampaikan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr., Mohammad Mahfud MD, SH,SU saat menyampaikan materi dalam seminar nasional bertajuk Kompleksitas Ideologi Pancasila di Era Millenial yang diselenggarakan Universitas Semarang (USM), Sabtu, 16 Maret 2019.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, dalam kehidupan revolusi industri 4.0 saat ini  semuanya serba digital. Piranti digital tersebut sering memancing orang berpendapat spontan. Dalam konteks inilah masyarakat luas pada umumnya, dan generasi millenial pada khususnya yang belum dewasa dalam pemanfaatan piranti digital sering tertipu oleh berita hoak.

“Di lingkup perguruan tinggi mahasiswa perlu diajak berpikir kritis terhadap berbagai  persoalan, sehingga jika menerima informasi tidak langsung percaya begitu saja.” tegasnya.

Sementara itu,  Kapolda Jateng Irjen Pol Drs. Condro Kirono, MM.M.Hum yang juga selaku narasumber mengatakan, diantara kompleksitas Pancasila di masyarakat, ternyata masih ada yang berkeinginan merubah ideologi Pancasila, walau kita yakini itu tidak mungkin akan pernah terjadi.

“Kami prihatin  terhadap masih adanya sekelompok kecil yang berkeinginan merubah ideologi Pancasila, seperti ideologi khilafah yang dibawa oleh ISIS.” ungkapnya

Kapolda Jateng berharap, terhadap kebaikan yang ada di sila-sila  Pancasila ini agar disebar luaskan melalui media sosial, sehingga jangan sampai generasi millenial ini justru menerima hal-hal yang sebaliknya, seperti berita hoak yang sifatnya memecah belah dan intoleransi.”

Sesi terakhir seminar untuk pemateri Ketua Yayasan Alumni Undip, Prof. Dr.H. Muladi, SH. Menristekdikti Prof. H.. Mohamad Nasir, Ph.D. Ak yang rencana diagendakan sebagai keynote speaker dalam acara ini berhalangan hadir.

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan