Bendan-Dhuwur – Meskipun program pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk saat ini regulasi/payung hukumnya masih digodog di Kemenristekdikti, namun antusias beberapa  PTS di Jateng untuk menyelenggarakan program PJJ cukup tinggi, salah satunya adalah Akpelni Semarang.

Direktur Akpelni, Capt. Achmad Sulistyo, MM.M.Mar menyampaikan keinginannya setelah terlebih dahulu mendapat penjelasan dari Sekretaris Ditjen Dr.Ir. Agus Indarjo, M.Ph saat melakukan konferensi pers dengan awak media usai menjadi Inspektur Upacara di acara wisuda Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (AKPELNI) Semarang yang berlangsung  di kampus Bendan Dhuwur siang tadi, Jum’at, 21 September 2018.

Dalam penjelasannya Agus Indarjo mengatakan, program PJJ boleh diselenggarakan oleh seluruh perguruan tinggi, selama apa yang menjadikan persyaratan dapat dipenuhi.

Melalui program PJJ tidak perlu lagi ada kuliah tatap muka, tidak adanya batasan jumlah mahasiswa, serta menggunakan piranti  digitalisasi.

“Dengan tidak adanya kuliah tatap muka, maka tidak perlu lagi gedung perkuliahan yang megah dan luas. Yang dibutuhkan adalah peralatan canggih multimedia.” ungkapnya

Akpelni Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi kemaritiman di Jawa Tengah yang memiliki integritas yang dapat dibanggakan, karena para alumninya banyak yang bekerja di perusahaan pelayaran luar negeri.

“Kami telah memiliki 6 (enam) alat simulator berstandar IMO. Jadi, para taruna kami tidak perlu lagi melakukan ujian kompetensi di tempat lain, karena apa yang kita miliki saat ini  telah memenuhi standart minimal kompetensi untuk bekerja di perusahaan pelayaran luar negeri.” tegas Capt. Achmad Sulistyo, MM.M.Mar