Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Tim Kesenian Udinus Sukses Tampil di UNESCO

Semarang-kopertis6.or.id – Penampilan apik Tim Kesenian Udinus di Grand auditorium UNESCO, Jum’at (29/6) malam waktu Perancis memukau penonton yang hadir disitu.

Rektor Udinus Prof.Dr. Edi Nursasongko selaku ketua rombongan saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (5/7), bercerita banyak tentang kegiatan yang dilakukan selama di Perancis.

“Rasa capai ini rasanya terbayar sudah, begitu pula sejuta kerepotan tertutup dengan kebanggaan, karena kami dari tim kesenian Udinus mampu tampil optimal dengan menyuguhkan tari Bedoyo dan Jurit Nusantara yang diiringi langsung oleh gamelan dari para pengrawit kami.” kata rektor mengawali cerita.

Menurutnya, sambutan orang asing dari berbagai penjuru dunia yang rata-rata adalah penikmat dan pemerhati seni yang saat itu menyaksikan penampilan tim kesenian Udinus tersebut telah memberikan apresiasi yang luar biasa. Mereka (penonton-red) yang jumlahnya mencapai 1300 orang itu sangat-sangat mengagumi terhadap indahnya musik gamelan jawa maupun tariannya.” kata Prof. Dr. Edi Nursasongko.

Dapat tampil di Grand Auditorium UNESCO menurut Prof. Dr. Edi Nursasongko merupakan sebuah kebanggaan, karena bisa berkumpul dengan para pemerhati dan pencita seni dari berbagai penjuru  dunia. Dari momen ini, merupakan sebuah kesempatan untuk memperkenalkan Udinus dan seni budaya Indonesia khususnya Jawa Tengah kepada  masyarakat dunia.

“kami tampil bersama dari perwakilan tujuh negara lain, yaitu Belanda, Perancis, Cili, Nigeria, Argentina, Rusia, Nicaragua. Adapun kehadiran kami ke Paris Perancis dengan personil sebanyak empat puluh orang. Alhamdulillah kami mendapatkan kehormatan untuk tampil diurutan pertama.” ungkap rektor

Pada kesempatan tersebut Prof. Edi Nursasongko menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak KBRI di Paris, Perancis yang telah banyak membantu selam tim kesenian Udinus berada di sana. “Kami telah mendapatkan pinjaman seperangkat gamelan maupun fasilitas lain dari KBRI.”

Usai tampil di Grand Auditorium UNESCO, tim kesenian Udinus bersama tujuh negara lain tersebut besuknya diundang untuk main Animasion Part. Saat tampil tersebut musik gamelan dianggap oleh masyarakat yang hadir disitu sebagai alat musik yang aneh, baik dari segi bentuk maupun suara yang dihasilkan. “Alat musik yang anda mainkan sangat dalam hingga sampai ke hatiku.” ungkapan tersebut disampaikan para bule yang menyempatkan melihat tampilan tim kesenian Udinus.

Kegiatan selama di Paris Perancis diakhiri dengan keikutsertaan karnaval yang diikuti sebanyak 67 negara dengan jarak tempuh tiga kilometer. Meski dilakukan dengan berjalan kaki, tim kami senantiasa semangat tidak mengenal kata lelah, padahal saat ini di Paris cuacanya cukup panas. 

Persiapan tim kesenian Udinus sebelum tampil  di UNESCO perlu waktu cukup lama melakukan latihan. “Untuk  dapat tampil prima selama di Paris Perancis kami butuh waktu latihan selama 8 bulan. Seminggu latihan dua kali dengan durasi waktu selama tiga jam.” Jelas Prof. Edi Nursasongko.

Tampak gambar : Tim kesenian Udinus saat mengikuti karnaval

COMMUNITY

Materi Pelatihan