Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Faktor Keselamatan dan Pencemaran Laut, Tanggungjawab Pelaut

Semarang-kopertis6.or.id – Menjaga lingkungan laut dari pencemaran dan polusi merupakan bentuk kepedulian dari para pelaut, sehingga para pelaut yang ketika  masih berstatus sebagai taruna bidang kemaritiman dan pelayaran, diharapkan selain mempelajari serta paham akan manajemen internasional dalam pengoperasikan kapal demi faktor keselamatan, juga memiliki tanggungjawab menjaga lingkungan laut.

“Sebenarnya ada 5 aspek dalam dunia pelayaran, namun yang menjadi prioritas dalam materi yang akan saya sampaikan  adalah terkait dengan aspek keselamatan dan aspek pencemaran laut.”

Hal ini disampaikan mantan Sekretaris PUKP 5 yang juga sebagai staff Ahli di DPKP Jakarta, Drs. Darjono, M.Mar.E saat menjadi nara sumber  Training of ISM-Code, part state control, marine pollution and environtmental awareness and leadership management, we increase knowledge about safety navigation in maritim field diikuti 474 taruna dan taruni dari Stimart AMNI dan umum, serta sekolah tinggi pelayaran lain yang berlangsung di kampus AMNI Jl. Soekarno-Hatta, Jum’at, 11 Mei 2018.

Darjono mengatakan, kapal asing berskala internasional butuh tenaga ahli kemaritiman yang memiliki sertifikat tambahan. Selain itu, aktivitas pelayaran di dunia maritim juga memiliki aturan internasional yang harus ditaati para pelaut, seperti faktor keselamatan jiwa dan lingkungan laut. “Jika mengenai kode etik dan standar pelayaran laut dilakukan secara ceroboh, maka tidak menutut kemungkinan menyebabkan malapetaka terhadap kapal yang dinahkodai, serta resiko kerusakan lingkungan di laut.” jelasnya

Menurutnya, untuk bekerja sebagai pelaut minimal memiliki empat sertifikasi, namun realitanya kapal-kapal berstandar internasional mensyaratkan sertifikasi keahlian lain. ''Ada lebih 32 ketrampilan atau sertifikasi kompetensi,'' jelasnya.

Ketua Stimart AMNI Ir Siswadi, MT menambahkan, melalui training ini agar nantinya para lulusan kemaritiman memiliki kompetensi kahlian memadai dengan ditunjang pengalaman kerja yang cukup.  ''Kesadaran terhadap persoalan ini harus diterapkan sedini mungkin untuk menghindari resiko non teknis,'' jelasnya.

Selain Darjono, nampak hadir narasumber lain Capt Akhmad Subaidi dan Capt Hadi Supriyono. 

COMMUNITY

Materi Pelatihan