Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Dua Penghargaan Diperingatan Hardiknas

Bendan Dhuwur-kopertis6.or.id – Penyelenggaraan upacara Bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2018 kemarin diwarnai dengan penyerahan penghargaan kepada Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana Tingkat Kopertis VI 2018 oleh Koordinator Kopertis VI, Prof.Dr.H. DYP Sugiharto.

Mahasiswa Berprestasi I diraih Muhammad Torieq Ali (Unissula), Berprestasi II diraih Wimmy Safaati Utsani (UMS), Berprestasi III diraih Dinda Saraswati, Berprestasi IV diraih Irma Rohmawati (UPGRIS), Berprestasi V diraih Edward Harefa (UKSW), Berprestasi VI diraih Fena Retyo Titani (UMP) Purwokerto.

Selain menerima tropy, piagam dan uang pembinaan, keenam pemenang  akan mewakili PTS Jateng di tingkat nasional. Pada kesempatan tersebut, Prof.Dr.H. DYP Sugiharto juga menyerahkan piagam tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia bagi yang memiliki masa kerja selama 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun kepada 64 orang yang terdiri dari unsur dosen maupun tenaga kependidikan.

Menristekdikti, Mohamad Nasir dalam sambutan tertulis yang dibacakan Koordinator selaku Inspektur upacara mengatakan, revolusi industri merupakan tantangan yang harus dijawab oleh pendidikan tinggi. Pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya riset-riset yang dilakukan harus bisa menjawab kondisi disruptif. Jika tidak, maka proses pendidikan tinggi kita tidak dapat menyentuh kenyataan sosial sebenarnya.

“Perguruan tinggi sebagai pelaksana amanah pendidikan tinggi harus lebih sensitif terhadap segala perubahan yang terjadi di masyarakat. Perguruan tinggi harus responsif terhadap tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, karena dengan sikap responsif itulah perguruan tinggi dapat secara cepat memberikan rekomendasi serta solusi untuk menjawab segala permasalahan.” tutur Menristekdikti.

Ia menjelaskan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Kemenristekdikti sudah siap bergerak. Kami telah menggagas beberapa kebijakan untuk menjawab kebutuhan di era ini. Salah satu kebijakan yang akan segera diimplementasikan adalah Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). “Salah satu implementasi dari kebijakan PJJ nanti adalah pembangunan universitas siber (Cyber University) yang dipersiapkan untuk pembelajaran daring.” ungkapnya

Menristek menambahkan, perguruan tinggi ke depan akan menawarkan banyak pilihan model pembelajaran, mulai dari face to face, online learning hingga blended learning. “ Ke depan pengembangan PJJ diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat dalam menempuh jenjang pendidikan tinggi berkualitas secara signifikan.” tandasnya

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan