Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Unggah Karya Ilmiah, Unissula Terapkan Adanya Surat Pernyataan Bebas Plagiasi

Semarang-kopertis6.or.id - Benih korupsi berawal dari benih-benih plagiarisme ketika belajar di perguruan tinggi, demikian Prof Dr Supriadi Rustad Msi dalam seminar yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi, belum lama ini.  

Ketua tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) tersebut menegaskan, plagiarisme adalah melakukan plagiasi baik sengaja maupun tidak sengaja untuk memperoleh kredit dengan mengutip sebagian atau seluruh tanpa mencantumkan sumber.

“Banyak kasus akademisi yang menulis karya ilmiah baik berupa skripsi, tesis, desertasi merupakan hasil plagiasi dari karya orang lain. Oleh karena itu, perlu adanya pencegahan agar plagiarisme tidak terjadi secara massal dan sistematis seperti saat ini.” ungkap Prof. Supriyadi.

Dia menjelaskan, Turnitin hanyalah sebuahtool, fungsinya untuk mendeteksi adanya plagiasi. Jika ada indikasi segera dicek, jika terbukti ada plagiarisme, tentu harus segera ditindak

Kami himbau perguruan tinggi agar membenahi dasar hukumnya, “Jangan sampai ada pernyataan toleransi kemiripan sekian persen, karena itu akan menjadi bumerang bagi PerguruanTinggi sendiri.” tegasnya

Lebih lanjut Prof. Supriyadi mengatakan, seharusnya kampus menerapkan gerakan anti mencontek dan plagiarisme. Saya rasa itu lebih relevan di lingkungan akademisi dibandingkan gerakan anti korupsi.

Karena benih-benih korupsi ternyata berasal dari tindakan plagiarisme di kampus, maka harus dilakukan pencegahan sejak dini. Melalui gerakan itu, bisa ditanamkan budaya baca, tulis, jujur, berbagi, menghargai orang lain, serta berpikir analitis di lingkungan akademis kampus.” sarannya

Menurutnya, perguruan tinggi perlu melakukan hal-hal yang dapat mencegah tindakan plagiarisme. “Kampus harus menggencarkan gerakan tulis dan publikasi.Publikasi bersama antara mahasiswa dan dosen atau joint publication itu juga penting, poinnya tinggi.”

Sedangkan Rektor Unissula Anis Malik Toha Lc MA PhD pada kesempatan tersebut menuturkan, Unissula telah memasukkan seluruh hasil riset, karya ilmiah, hingga pengabdian masyarakat para civitas ke dalam sistem informasi.“Semua akademisi baik mahasiswa, dosen, peneliti wajib mengunggah secara elektronik serta melampirkan surat pernyataan bebas plagiasi.

Unissula sudah menerapkan kebijakan, seluruh civitas akademika harus mengupload karya ilmiahnya dengan alat turnitin.” tegasnya

COMMUNITY

Materi Pelatihan