Semarang-kopertis6.or.id -   Sebagai perguruan tinggi (PT)  yang belum lama ini merubah bentuk menjadi universitas, Universitas Ngudi Waluyo perlu segera dapat menyesuaikan diri, utamanya yang terkait dengan ketentuan regulasi.

Dijelaskan oleh Koordinator Kopertis VI, Prof. DYP. Sugiharto, dengan berubah menjadi universitas, maka membawa konsekwensi terhadap bertambahnya progdi  dan pengangkaan dosen tetap.

“Kepada Rektor Universitas Ngudi Waluyo, jangan lupa mendaftarkan dosen tetap yang baru untuk mendapatkan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).”

Hal tersebut disampaikan melalui sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kelembagaan, Agung Purwanto, SH pada acara Wisuda Perdana Universitas Ngudi Waluyo yang diikuti 340 wisudawan yang berlangsung di Watu Gong Semarang, Rabu 12 Oktober 2016.

Koordinator mengarahkan, untuk proses berikutnya dosen perlu didorong untuk mendapatkan Jabatan Fungsional Akademik (JAFA). “Sebagai seorang profesional, dosen harus memiliki JAFA.” tegasnya.

Dijelaskan oleh Prof. DYP bahwa dengan kepemilikan JAFA dosen akan memperoleh kewenangan sesuai jabatan yang dimiliki. Pada aspek yang lain, Universitas Ngudi Waluyo harus memotivasi dosennya untuk melakukan studi lanjut hingga mencapai tataran Doktor

“Kami yakin seiring perjalanan waktu, ke depan institusi ini pasti berkeinginan mengembangkan diri dengan membuka program Pasca Sarjana. Sehingga, penguatan untuk dosen bergelar Doktor dalam jabatan Profesor/Guru Besar sangat diperlukan.” katanya

Koordinator Umum selaku Pelaksana Tugas Rektor Universitas Ngudi Waluyo, Lila Kusuma Rahayu, S.Si. M.Si menyampaikan harapan kepada para wisudawan agar dapat mengamalkan ilmu sesuai profesi masing-masing secara bertanggungjawab dan berkualitas.

“Sebagai alumnus Universitas Ngudi Waluyo, Saudara harus menjadi agen perubahan. Aplikasikan melalui bekerja keras, jujur dan disiplin. Lakukan perubahan tersebut mulai dari diri sendiri.” pintanya