Friday, March 29, 2024
   
TEXT_SIZE

Malam Puncak Dies Ke 36, UTP Nanggap Wayang



Solo-kopertis6.or.id - Dalam rangka Dies Natalis ke-36 UTP Surakarta menggelar pentas Wayang Kulit semalam suntuk pada Jumat (12/8) di halaman kampus I Balekambang Lor 1 Solo. Pada pementasan kali ini menampilkan dalang Ki Ir. Warseno Slenk, MSi dengan mengambil lakon “Gatotkaca Winisuda”.

Lakon ini menceritakan pertentangan suksesi memperebutkan kerajaan pringgodani yang diserahkan ke Arimbi menimbulkan pertentangan, karena Arimbi seorang ibu atau perempuan dianggap tidak layak untuk memimpin kerajaan. Arimbi menyerahkan amanat itu kepada Gatotkaca, namun Brojodento saudaranya Arimbi tidak setuju akhirnya menimbulkan peperangan antara Brojodento dengan Gatotkaca yang dimenangkan oleh Gatotkaca sebagai pemegang amanah dari Arimbi.

Filosofinya, Gatotkaca adalah seorang sosok pemimpin yang bisa mengayomi, bekerjasama dan memperhatikan saudara-saudaranya. Disamping itu, sosok seorang pemimpin harus bisa menyingkirkan sifat Adigang, Adigung, Adiguno. Yaitu, harus bisa menghilangkan sifat licik ibarat Kancil, Mengandalkan kekuatannya ibarat Gajah, dan Semena-mena ibarat ular yang mengandalkan bisanya. Sedangkan sifat yang harus dimiliki adalah sifat Guru, Pendeto, Petani. Yaitu, Pejuang tanpa pamrih bagai Guru, Tahu  apa yang harus dilakukan (visioner)  baik atau buruk bagai Pendeto, Pemimpin itu lugu (tidak nggege mongso/aji mumpung) bagai petani.

Hal ini diharapkan bisa diimplementasikan di UTP, yaitu, para Pemimpin UTP hendaknya bisa mengayomi dan bekerjasama dalam satu tujuan, memajukan UTP untuk lebih baik lagi dalam menyajikan pendidikan tinggi guna menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing hebat.

Rektor UTP, Prof. Dr. Ongko Cahyono mengucapkan terima kasih kepada masyarakat luas yang telah memberikan kepercayaan kepada UTP, kepada pemerintah dan seluruh mitra kerja UTP.  “Lebih khusus saya ucapkan terima kasih kepada Ki Ir. Warseno Slenk, MSi. yang senantiasa setia untuk ikut menyemarakkan kegiatan Dies UTP,” lanjut Ongko.

Ki Warseno Slenk selain mengucapkan selamat ulang tahun kepada  UTP juga menyatakan bahwa dirinya merasa bangga bisa ikut berpartisipasi. “Ini adalah bentuk darma bhakti saya kepada almamater saya, UTP dan Insya Allah, tiap tahun siap menyemarakkan Dies UTP,” kata alumnus FP UTP angkatan 1985 ini sebelum pementasan.

Selain pementasan wayang kulit, pada kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh FP UTP untuk menyerahkan beasiswa “Neqa” yaitu, beasiswa dari Alumni dan Dosen FP UTP kepada mahasiswa Fakultas Pertanian UTP.

COMMUNITY

Materi Pelatihan