Saturday, November 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Eksistensi PT Dipengaruhi Dua Aspek

Semarang-kopertis6.or.id – Fenomena bertambahnya Perguruan Tinggi (PT) dan Progdi seiring dengan akan dibukannya kembali moratorium PT pada Oktober 2015, perlu disikapi oleh penyelenggara PT melalui dua hal sebagai kata kunci dalam upaya meraih kredibilitas maupun eksistensi, yaitu terpenuhinya regulasi dan bermuatan kualitas disegala aspek.

“Terkait regulasi, sudah pasti banyak macamnya. Mulai dari kewajiban melakukan pelaporan di PD-Dikti, keharusan melekat akreditasi untuk lembaga dan progdi, nisbah dosen-mahasiswa, persyaratan minimal kualifikasi pendidikan dosen, dll.

Hal ini disampaikan Koordinator Kopertis VI, Prof. DYP dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bagian Umum, Hendradi Sulistyawan pada acara Wisuda Diploma ke-15 Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang yang berlangsung di Hotel Patra, Rabu 23 September 2015.

Lebih lanjut Prof. DYP mengatakan, regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini Kemenristek Dikti, dapat difungsikan sebagai alat kontrol terhadap PT dalam berinteraksi seiring diberlakukannya otonomi kampus.

“Ketaatazasan merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi PT, maka mau tidak mau, suka tidak suka ketentuan tersebut harus dipenuhi.” tegasnya.

Koordinator menjelaskan, terpenuhinya regulasi oleh PT, menempatkan PT pada sebuah situasi yang nyaman dalam melakukan proses pembelajaran, maupun hal-hal lainnya. Sebaliknya, apabila sebuah PT tersandung masalah regulasi, maka keberadaannya seakan merasa dihantui oleh adanya sanksi.

“Sebagai upaya menjaga kondusifitas kampus, hal-hal demikian hendaknya dihindari, dan pengedepanan ketaatazasan berupaya dijadikan prioritas.” himbau Guru Besar UNNES.

Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang pada wisuda kali ini mewisuda sebanyak 129 orang, terdiri dari Progdi DIII Keperawatan sebanyak 76 orang wisudawan, Progdi DIII Kebidanan sebanyak 53 orang wisudawan. Lulusan terbaik pertama Progdi Keperawatan diraih Sukarni, IPK 3.82, terbaik kedua diraih Umi Novitasari, IPK 3.80, terbaik ketiga diraih Fina Setya Fibriana, IPK. 377. Sedangkan untuk Progdi Kebidanan, terbaik pertama diraih Nur Cahya Ningrum, IPK 3.57, terbaik kedua dirah Istia Aprilliani, IPK 3.56, terbaik ketiga diraih Annisa Zahywalin, IPK 3.52.

Tampak gambar : Kabag. Umum Kopertis VI, Hendradi Sulistyawan sedang memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik.

COMMUNITY

Materi Pelatihan