Friday, March 29, 2024
   
TEXT_SIZE

DOSEN UPGRIS STUDI LANJUT DOKTORAL DI KORSEL

Semarang-kopertis6.or.id- Diusianya yang masih belia, Ayu Wandira Puspitasari, dosen Arsitektur Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), berencana menempuh studi lanjut program Doktor di Korea Selatan (Korsel).

Atas rencana tersebut, rektor UPGRIS, Dr. Muhdi memberikan dukungan sepenuhnya. Menurutnya, dengan banyaknya dosen melanjutkan studi doktoral akan menjadikan sumber daya manusia yang kuat, unggul dan berkualitas. “Selain Ayu, ada beberapa dosen kita yang melanjutkan studi Doktoral di Jepang, jerma, Australia.” jelasnya

Wanita kelahiran Semarang. 25 tahun yang lalu ini   menunjukan kapasitasnya sebagai perempuan cerdas dan terdidik. Ayu konsisten mengambil jurusan arsitektur untuk program sarjana dan pascasarjana. Dosen muda program studi arsitektur Universitas PGRI ini memang sudah memantapkan hati untuk menekuni arsitektur secara total.

Alasan memilih Korsel menurutnya, selain tata kota dan bangunan di sana memang menarik, kompetensi profesor (pengajar) juga berkualitas dunia. Perpaduan bangunan tradisional dan modern di Korsel juga dirancang dengan baik, sehingga pantas untu dijadikan rujukan studi arsitektur. Rata-rata pengajar di sana juga berasal dari lulusan universitas besar di dunia.

Beasiswa dari Korsel memang diperuntukan bagi seluruh mahasiswa di dunia. Wajar bila seleksinya begitu ketat. Ayu mengaku menyiapkan diri dengan mempelajari bahasa Korea serta terus mempertahankan prestasinya di bidang akademik. Dukungan dan kebebasan dari orangtualah yang membuat Ayu secara total dalam mempelajari arsitektur.

“Persiapan mental, iman, dan kekuatan diri sendiri”, ungkap anak pasangan Joko Purwanto dan Felisia Handayani. Meski memilih belajar di Korea, Ayu mengaku tak tertarik pada K-pop. Ia justru ingin belajar serius di sana sambil melanjutkan hobinya traveling.

Ketika ditanya kenapa tertarik pada studi arsitektur, Ayu pun punya cerita unik. Dulu, semasa SMA, ketika mengikuti kebaktian di Wisma Salam, Magelang, Ayu terpukau pada desain arsitektural tempat tersebut, yang tak lain karya arsitektur-budayawan Romo Mangunwijaya.

Ayu tak menduga bahwa pada saat menjalani kuliah sarjana, ia begitu tertarik pada pemikiran Romo Mangun, Ia pun baru tersadar bahwa kekagumannya pada karya-karya Romo Mangun sudah sejak masa SMA. “Hingga akhirnya untuk skripsi dan tesis pun mengarah pada pemikiran Romo Mangun. Tak pelak buku Wastu Citra garapan Romo Mangun sudah berkali-kali ia baca.

Ayu meminta dukungan dari seluruh pihak, agar program doktoralnya berjalan lancar, dan bisa segera menularkan ilmunya di kampus UPGRIS.

COMMUNITY

Materi Pelatihan