Thursday, March 28, 2024
   
TEXT_SIZE

Taruna Baru Stimart “AMNI” Dituntut Miliki Wacana Kekinian

Pedurungan-lldikti6.or.id – Menjadi Taruna baru di Stimart “AMNI” Semarang tidak hanya dituntut memiliki disiplin tinggi, namun juga perlu memiliki wacana luas yang sifatnya kekinian, yakni yang terkait dengan  teknologi digitalisasi di era four point zero (4.0).

Menurut Ketua  Stimart “AMNI” Ir. Siswadi, MT yang dalam hal ini diwakili Puket I Sunarno SE, MM mengatakan, kebijakan mengenai perubahan maindset (pola pikir) mulai kita terapkan bagi para taruna baru tahun ajaran 2018/2019. Kita harapkan mereka tidak memiliki pemikiran seperti ketika di bangku SMA/SMK  yang identik dengan kegiatan yang sifatnya hura-hura.

“Akan kita terapkan disiplin tinggi bagi para taruna baru ini. Kami juga akan wajibkan bagi mereka untuk terus mengikuti perkembangan teknologi digital yang begitu pesat saat ini. Peralatan simulator yang kita miliki merupakan simulasi kapal modern yang sarat akan teknologi canggih. Jadi para taruna baru ini nantinya akan kami didik seoptimal mungkin untuk menguasai teknologi seusai yang ada di simulasi.”

Ungkapan tegas tersebut disampaikan Sunarno, SE,MM disela-sela penyelenggaraan Training Motivasi untuk merubah pola pikir pegawai dan taruna dengan narasumber H. Olaf Masrur, MM,MBA dari Star-M.Indo.yang berlangsung di aula kampus setempat selama dua hari, baru-baru ini.

Sementara itu Pjs Puket III Lilik Budiyanto, ST.M.Mar.E menyampaikan harapan agar adanya program maindset ini ada perubahan pola pikir bagi para taruna baru.

“Melalui kedisiplinan, pemantapan mental yang kita lakukan ini tidak lain agar taruna baru semakin terbuka pikirannya, sehingga mereka tahu benar akan kewajibannya. Dengan mekanisme yang kita terapkan ini semoga semangat belajar mereka tumbuh, serta tujuan hidupnyapun semakin mantap.” katanya   

Dalam materinya H. Olaf Masrur menyampaikan, para taruna baru harus merasa nyaman, serius dengan memanfaatkan kemampuan berfikir secara optimal untuk belajar. Di usia mereka akan mengarah kepada suasana kerja. Jadi, tujuan mereka ke kampus yang pertama adalah belajar. Untuk itu, jadikan teman-teman seangkatan, para senior, dosen maupun tenaga kependidikan jadikan mereka sebagai seorang sahabat. Kenapa demikian, karena sebegitu banyak teman atau sahabat, kita tidak akan tahu mana kelak akan memberi manfaat kepada para taruna baru tersebut.

Sedangkan terkait dengan perubahan mindset Olaf menjelaskan bahwa perubahan pola pikir tersebut terkait dengan faktor usia. “Jika masih anak-anak dominasinya bermain. Sedangkan fase usia 15 tahun ke-20 tahun untuk mindset saya arahkan untuk belajar optimal.” paparnya

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan