Thursday, March 28, 2024
   
TEXT_SIZE

Eksplosi Hama Penyebab Gagal Panen

Surakarta-kopertis6.or.id – Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta belum lama ini menyelenggarakan kuliah dosen tamu, mengundang Pakar Hama Tanaman dari UGM, Prof. Dr. Wagiman, SU selaku nara sumber.

Berdasarkan rilies yang dikirimkan humas Uniba, Fitri Satya Marwati, untuk tema adalah Pengelolaan dan pengendalian Eksplosi Hama. Menurutnya, pemilihan tema berdasar pada atas seringnya pertanian di Indonesia mengalami gagal panen karena hama.

Menurut Prof. Dr. Wagiman, hama merupakan binatang perusak tanaman dan hasil panen, serta olahannya yang menyebabkan kerugian finansial. Hama acapkali merupakan penyebab kerugian sebagian petani. “Hama tersebut menyerang mulai dari pembibitan (padi-misalnya), pertanaman (batang, daun, akar), hasil (buah, biji-bijian, sayuran dan bagian-bagian lain), serta hama lepas panen akan menurunkan kuantitas maupun kualitas.” paparnya

Ia menjelaskan, untuk faktor penyebab yakni  hama mempunyai potensi biotic (survival dan berkembang biak), perilaku (makan, kawin, migrasi),potensi Fisiologi (Pencernaan, pernafasan, syaraf, endokrin dan reproduksi). Pada aspek lain, hama memiliki Ekologi (lingkungan fisik, musuh alami, kisaran inang dan dinamika populasi), serta populasi hama yang dinamis.

Masalah hama sebenarnya terletak pada populasinya, dimana populasi harus dikendalikan di bawah ambang batas populasi yang membahayakan, atau secara ekonominya dapat dikatakan di bawah ambang batas ekonomi.” katanya

Dinamika populasi hama ditentukan oleh Natalitas, Mortalitas, Imigrasi dan Emigrasi hama tersebut. Eksplosi Hama adalah  Peningkatan populasi hama secara tiba-tiba dan menyebabkan kerugian ekomoni pada suatu komoditas (tanaman) . 

Faktor penyebab eksplosi hama adalah:    Kondisi cuaca ideal bagi hama;   Budidaya tanaman intensif dan monokultur; . Destruksi musuh alami  (dapat disebabkan oleh penggunaan pestisida yg berlebihan),  Kerusakan habitat,  Introduksi jenis tanaman baru ,  Introduksi jenis hewan baru,  Keanekaragaman genetik rendah – hasil pemuliaan ,  Jarak tanam yang rapat (menyebabkan kondisi yang ideal untuk hama),  Penanaman terus menerus tanpa rotasi tanaman,

Unsur hara tanah yang banyak menyebabkan tanaman subur (mengundang hama),  Perubahan toleransi manusia  (konsumen kepinginnya hasil tanaman yang mulus) , dan    Penggunaan pestisida kimia yang tidak bijaksana.” menurut pakar hama tanaman dari UGM tersebut

             

COMMUNITY

Materi Pelatihan