Friday, March 29, 2024
   
TEXT_SIZE

Haryanto, Kembangkan Polimer Sintetik Untuk Medis

Semarang-kopertis6.or.id - Kandidat doktor dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FT UMP), Haryanto, ST, MT. Mantan Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama periode 2005-2011 UMP ini tengah mempersiapkan defense desertasinya sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan studi S3 pada bidang polimer di Yeungnam University, Korea Selatan.

Mengenai desertasinya, Haryanto mengatakan, masih sedikitnya ahli di Indonesia yang mengembangkan penggunaan polimer sintetik untuk aplikasi medis,  sehingga memotivasi dirinya untuk melakukan itu.

“Ini sesuai keahlian saya. Saya mencoba mengembangkan aplikasi polimer sintetik dalam beberapa aplikasi medis, khususnya penggunaan hydrogel film untuk pembalut luka, anti-lengket pasca operasi dan scaffold untuk rekayasa jaringan,” katanya.  

Dia menjelaskan, dengan teknik radiasi menggunakan electron beam serta menambahkan beberapa senyawa baru pada bahan utama polyethylene oxide, dirinya berusaha untuk membuat macromolecule ataupun crosslinking polimer yang menghasilkan hydrogel tiga dimensi yang dapat diaplikasikan untuk keperluan medis tanpa meninggalkan zat toxic dalam polimer.

“Metode crosslinking yang saya kembangkan ini tidak menggunakan zat kimia sebagai crosslinkingagent,  sehingga sangat aman dan bebas dari sifat toxic yang dapat membahayakan manusia.” tandasnya. 

Teknik yang ditemukan untuk pembuatan hydrogel juga baru, karena di dalam penelitian ini Haryanto menggunakan polyethylene oxide kering bukan dalam bentuk larutan yang nantinya dapat diterapkan lebih mudah untuk produksi skala besar, serta sangat mudah dalam penyimpanannya dan tahan lama. Tingginya komitmen Haryanto pada desertasinya, telah menghasilkan 3 jenis pengembangan.

Pengembangan pertama yang telah dilakukan yaitu pembuatan pembalut luka dari hydrogel polimer dengan bahan utamapolyethylene oxide yang dimodifikasi dengan menambahkan polyethylene glycol diacrylate  untuk meningkatkan kekuatan mekaniknya. Pengembangan kedua yang berhasil dilakukan yaitu pembuatan bahan anti lengket untuk keperluan pasca operasi. Pengembangan ketiga yang sedang dilakukan adalah pembuatan scaffold untuk rekayasa jaringan makhluk hidup dengan memodifikasi PEO menggunakan hyperbranched polyglycidol.

Haryanto seperti tidak ingin membatasi dirinya dalam satu bidang, tanpa mengurangi totalitas desertasinya, Haryanto bersama kelompok researchnya juga sedang ikut merintis pembuatan pupuk organik dari lumpur laut. Mengingat Indonesia memiliki laut yang sangat luas dengan kandungan lumpur laut melimpah maka hal ini sangat potensial untuk dapat dikembangkan. Menurutnya, lumpur laut jika diolah dengan tepat dapat digunakan sebagai pupuk organik pada tanaman.

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan