Friday, March 29, 2024
   
TEXT_SIZE

APTIKES JATENG PERSIAPAN TERBANYAK MENGIRIM DOSEN UNTUK STUDI LANJUT S2

Semarang -  “Mengelola perguruan tinggi (PT) investasinya dosen, mengingat salah satu kekuatan  PT terletak pada kualitas dosen yang dimiliki. Bentuk investasi antara lain berupa studi lanjut, baik pada jenjang program S2 maupun program Doktor. Secara nasional, masih terdapat 62.000 dosen yang belum menempuh S2. Beasiswa Pendidikan  Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) dan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN), untuk S2 cenderung didominasi dosen PTS, sedangkan S3 masih tetap didominasi dosen PTN.

Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan (APTIKES) Jawa Tengah  tahun 2013, dapat dikatakan paling banyak mempersiapkan dosen untuk studi lanjut S2”.

Pernyataan tersebut disampaikan Koordinator Kopertis VI, Prof. DYP saat menjadi narasumber dalam acara Worshop Percepatan Pengembangan PTS Kesehatan dan Networking yang diselenggarakan APTIKES Jawa Tengah bekerjasama dengan Atase Pendidikan Kedubes Philippina dan Kopertis VI, berlangsung di STIKES St. Elisabeth (17/4).

Prof. DYP menambahkan, untuk Beasiswa Pendidikan Pascasarjana baik dalam maupun luar negeri yang difasilitasi Dikti, persyaratannya cukup mudah.

“Dirdiktendik melalui Kopertis  memberikan prioritas dalam memperoleh BPPLN bagi calon dosen dan dosen tetap PTS  yang akan melanjutkan studi ke luar negeri, baik ke jenjang S2 maupun S3 apabila sudah diterima di PT di luar negeri (dibuktikan dengan LOA) dan penguasaan Bahasa Inggris telah memenuhi,” tegas Koordinator Kopertis VI.

Dalam pesannya Prof. DYP mengatakan, dosen jangan melakukan plagiasi, karena dampaknya bisa kemana-mana, salah satunya seperti pengembangan karier. Pada aspek lain Beliau  berpesan, dosen harus punya obsesi, yakni dapat meraih Doktor, serta dapat mencapai jabatan fungsional tertinggi sebagai Profesor (Guru Besar).  

Ketua APTIKES Jawa Tengah, Edy Wuryanto, S.Kp. M.Kep mengatakan, target bulan Juni APTIKES  akan mengirim 100 orang dosen untuk melakukan studi lanjut S2 di Philippina.

“Persyaratan dosen yang berkeinginan studi lanjut di Philippina dipermudah, LOA akan diurus Atase Pendidikan Kedubes Philippina, persyaratan TOEFl untuk S2 minimal hanya 450.” Papar Edy.

 Selain Prof. DYP, narasumber lain yakni, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP (Atase Pendidikan Kedutaan RI di Philippina), Dra. Jumiami Ilyas, M.Kes. (Ketua AIPKIND Pusat).

COMMUNITY

Materi Pelatihan