Banyumas-lldikti6.ristekdikti.go.id - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melepas 30 mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa melalui Sistem Pembelajaran Daring (SPADA), di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong Papua Barat.

Program pertukaran mahasiswa ini merupakan Hibah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti),  Dalam aplikasinya FKIP UMP menggandeng Unimuda Sorong Papua sebagai mitra untuk pelaksanakan program tersebut.

Wakil Rektor Bidang Akademik UMP  Anjar Nugroho menyampaikan penjelasan, program pertukaran pelajar  sebagai salah satu bentuk penerapan teknologi dalam pembelajaran dengan menggunakan  sistem pembelajaran daring (dalam jaringan). 

“Ini merupakan  program SPADA atau pertukaran pelajar anatara mahasiswa kami PGSD UMP dengan mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong,” katanya,

Menurutnya, program pertukaran mahasiswa melalui SPADA ini sudah berjalan untuk kedua kalinya.  “Ini adalah program  kedua dan sudah berjalan dengan baik, baik mahasiswa kami (UMP) juga mahasiswa sorong sangat memanfaatkan secara optimal acara itu. Banyak manfaat yang didapat, seperti budaya dan tukar nilai-nilai, baik dari institusi pendidikan untuk bisa diaplikasikan disana,” tandasnya.

Dekan FKIP UMP  Pudiyono  saat  memberikan arahan menyampaikan harapan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. “Semoga para mahasiswa bisa menjaga nama baik almamater dan harus lebih banyak memperoleh nilai manfaat dengan model pembelajaran dengan budaya yang berbeda,” ungkapnya

Ia menambahkan,  mahasiswa yang ikut dalam program tersebut telah lolos tahap seleksi internal.

Sementara itu Sekertaris kegiatan Badarudin memaparkan, UMP mengirimkan 30 Mahasiswa ke UNIMUDA Sorong, terhitung mulai 19 September - 3 November 2018 mendatang.

“Pelaksanaan SPADA selama 6 bulan dengan mekanisme dua bulan kuliah tatap muka, dan empat bulan melalui perkuliahan daring dengan dosen yang ada di universitas mitra.”  ucap Badar