Tuesday, December 24, 2024
   
TEXT_SIZE

Stikes An-Nur Optimis Menjadi Universitas Meski Prosesnya Sedikit Tersendat

 

Groboban-lldikti6.ristekdikti.go.id – Perjuangan Stikes An-Nur Purwodadi dalam mewujudkan mimpi menjadi universitas prosesnya menemui jalan terjal berliku, butuh waktu lama dan banyak menguras energi. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat penyelenggara institusi ini untuk tetap optimis bahwa dalam waktu dekat keinginan tersebut akan terealisasi. 

“Proses usulan perubahan bentuk menjadi universitas yang kami lakukan kurang lebih sudah dua tahun. Dalam kurun waktu tersebut, kami sempat beberapa kali melengkapi berkas dan melakukan revisi terhadap persyaratan yang harus dipenuhi. Waktu pengajuan dulu masih menggunakan peraturan lama, dimana untuk pendirian universitas persyaratannya minimal menyelenggarakan sepuluh progdi S1.”

Hal ini disampaikan Ketua Pembina Yayasan An-Nur Purwodadi Satra Dama ketika dihubungi usai menghadiri acara Caping Day institusinya kemarin siang di kampusnya, Rabu, 13 Maret 2019.

Ia menegaskan, meskipun proses pengusulan ini dapat dikatakan kurang berjalan mulus, tidak mengendurkan niat dalam mewujudkan visi dan misi lembaganya menjadi universitas. “Doakan semoga tahun ini keinginan kami ini dapat segera terealisasi.” harapnya

Sekretaris Yayasan An-Nur Sardo Sitompul menambahkan, pengusulan perubahan bentuk menjadi universitas yang dilakukannya melalui mekanisme dan strategi penggabungan beberapa institusi dibawah naungan satu yayasan. Menurutnya, cara ini justru dipandang kurang efektif.

“Seyogyanya, sebelum kami lakukan usulan perubahan bentuk, terlebih dahulu mengajukan usulan pembukaan progdi baru  untuk jenjang program S1. Apalagi aturan saat ini persyaratan untuk pendirian universitas semakin dipermudah, sehingga ada kemungkinan untuk berubah menjadi universitas prosesnya tidak butuh waktu lama.” ungkapnya dengan ekspresi sedikit kecewa  

Sementara itu terkait dengan penyelenggaraan Caping Day,  Ketua Stikes An-Nur Anita Lufianti mengatakan bahwa tujuan dari pemasangan cup profesi dan ucap janji adalah menyiapkan mahasiswa untuk siap bertanggunjawab dan bertanggunggugat dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada masyarakat sesuai kode etik, serta juga dapat menunjukkan rasa kepemimpinan maupun rasa cinta yang tinggi terhadap profesi.

“Mahasiswa yang telah melewati semester pertama, dikukuhkan sebagai mahasiswa yang layak menggunakan unit kain seragam berwarna putih. Ini bermakna cukup dalam, yakni menyadari jika saat ini telah memikul tanggungjawab terhadap kesembuhan pasien, bahkan menyelamatkan nyawa pasien yang ditangani.” paparnya  mengingatkan

COMMUNITY

Materi Pelatihan