Thursday, March 28, 2024
   
TEXT_SIZE

Dr. Intiyas Utami Raih Profesor Diusia 44 Tahun

Bendan Dhuwur-LLDIKTI Wilayah VI Jateng – Meniti karier hingga meraih Profesor bagi seorang dosen bukan hal yang mudah, sehingga keberadaan Profesor dapat dikatakan masih langka. Namun demikian hal tersebut tidak berlaku bagi wanita kelahiran Yogyakarta, 24 Juni 1974 yang memiliki nama dan gelar lengkap Prof. Dr. Intiyas Utami, SE,M.Si,Akt, sebagai dosen tetap yayasan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis/Akuntansi UKSW Salatiga. Saat menerima SK kemarin siang (8/8) dari Menristekdikti melalui Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Prof.Dr.H.DYP. Sugiharto, P.Pd.Kons, dirinya baru berusia 44 tahun.

Mengenai proses pengusulan Profesor yang saya lakukan termasuk lancar, karena tidak ada pengembalian berkas maupun melengkapi kekurangan dokumen.” akunya.

Menurut Profesor Bidang Akuntansi tersebut mengatakan, untuk pengukuan dirinya direncanakan pada Oktober 2018, sebelum acara wisuda. Sedangkan untuk pidato pengukuhan, untuk tema adalah   Rekruntruksi Peran Audit Internal dalam Tata Kelola Organisasi yang baik.

Terkait dengan tema yang diambil Ia menjelaskan, profesi audit internal di dalam perusahaan-perusahaan corporate memang sudah menjadi fungsi yang wajib ada dalam satu organisasi.

“Audit internal di dalam perusahaan corporate memiliki tanggungjawab kepada pemegang saham. Dalam istilah teori dibidang audit ada konsep yang namanya tiga garda pertahanan. Audit internal menjadi garda ketiga, penting ketika menghadapi pemeriksaan audit dari pihak eksternal, maupun menjaga kondusifitas kegiatan operasional yang ada di dalam organisasi.” bebernya

Lebih lanjut Prof. Dr. Intiyas Utami, SE,M.Si,Akt mengatakan, dalam konteks perguruan tinggi sebagai organisasi yang juga memiliki stakeholders bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan tinggi. Fungsi audit internal ini kalau saya telusuri belum menempatkan fungsi secara tepat, sehingga saya berkeinginan mengembangkan suatu model, bagaimana model tiga garda pertahanan yang menempatkan fungsi audit internal dengan tepat, khususnya di perguruan tinggi.

“Saya harapkan hal ini dapat menjadi model yang dapat dipakai oleh perguruan tinggi di Jateng maupun level nasional.” tandasnya

COMMUNITY

Materi Pelatihan